Search

23 Apr 2011

Paku Salib Yesus Telah Ditemukan

Dua paku yang digunakan untuk menyalib Yesus telah ditemukan di sebuah makam berusia 2.000 tahun. Benarkah? Hal tersebut rupanya hanyalah sebuah film terbaru berjudul The Nails of The Cross karya sutradara Simcha Jacobovici. Meski begitu, ia tak sembarangan membuat cerita film tersebut. Film tersebut dibuat setelah melakukan penelitian selama tiga tahun yang menghasilkan kesimpulan berdasarkan data-data empiris dan imajinasi serta kepercayaannya. Jacobovici mengklaim penemuan tersebut sebagai sesuatu yang bersejarah. Namun sebagian ilmuwan menepis klaim Jacobovici. Beberapa ilmuwan bahkan menganggap itu hanya upaya mencari popularitas.
 
Berbagai benda bersejarah termasuk paku-paku yang diklaim berasal dari penyaliban Yesus muncul dalam beberapa dekade terakhir. Paku-paku tersebut diduga memiliki keterkaitan dengan Yesus. Namun, beberapa dianggap tipuan, sementara sebagian lainnya dianggap sebagai penemuan suci.

Jacobovici dalam film sebelumnya sempat mengklaim menemukan makam Yesus yang hilang. Kini, Jacobovici mengatakan penemuan paku yang dipakai untuk menyalib Yesus berbeda dengan paku-paku sebelumnya karena konteks sejarah dan arkeologis yang ada di dalamnya. “Yang kami ungkapkan ke dunia adalah argumen arkeologi terbaik yang disuguhkan bahwa dua dari paku-paku salib Yesus telah ditemukan,” ujarnya.

Film itu sendiri diawali dengan kisah kunjungan ke sebuah makam purba di Yerusalem pada 1990. Para ilmuwan menilai itu merupakan makam pendeta Yahudi tertinggi Caiaphas, yang dalam Perjanjian Baru mendahului persidangan Yesus. Makam itu beserta kotak tulang ditemukan saat sebuah proyek konstruksi di dekat bukit beberapa mil sebelah selatan Kota Lama. Makam itu kini sudah ditutup kembali. Caiaphas adalah tokoh besar di dalam Gospels. Ia mengirim Yesus ke Romawi. Salah satu kesimpulan Jacobovici adalah Caiaphas merupakan pendeta tinggi yang tidak terlalu jahat.

Dua paku besi ditemukan di dalam makam itu. Satu paku ditemukan di dasar dan satu lagi di dalam sebuah kuburan yang hilang secara misterius. Jacobovici mengaku melacak paku itu sampai ke sebuah laboratorium di Tel Aviv. Jacobovici juga menunjukkan mengapa paku tersebut digunakan dalam salib, yang memang lazim 2.000 tahun lalu. Jacobovici mengajukan teori mengenai penyebab paku-paku itu digunakan di penyaliban Yesus.

“Jika Anda melihat seluruh ceritanya, secara historic, tekstual, arkeologis, semua menunjuk ke dua paku ini dipakai dalam penyaliban,” ujar Jacobovici. “Dan karena Caiaphas merupakan satu-satunya yang diasosiasikan dengan penyaliban Yesus, Anda menaruh dua (paku) dan dua (paku) bersama, itu menunjukkan paku-paku itu adalah paku yang digunakan untuk menyalib Yesus.”

Menanggapi film itu, Otoritas Benda-benda Antik Israel mengatakan belum ada pembuktian yang sahih bahwa makam itu merupakan tempat mengubur Caiaphas. Mereka juga mengatakan paku-paku biasa ditemukan di makam. “Tidak dapat diragukan lagi bahwa sutradara berbakat Simcha Jacobovici membuat film menarik dengan penemuan arkeolog sebagai pusat cerita. Tetapi tafsiran yang disuguhkan tidak memiliki dasar dalam penemuan atau penelitian arkeologi,” ujar Otoritas Benda-benda Antik Israel.

Sumber:
http://www.harianberita.com/

1 komentar:

saya kirain yang asli tadi pak mason...

Posting Komentar